Punya Kucing Betina Tetapi Tidak Mau Kucingnya Beranak ? Ini Caranya

Populasi kucing yang sangat tinggi saat ini mungkin menjadi permasalahan umum bagi semua orang mengingat kucing juga masuk dalam rantai penyebaran penyakit baik ke hewan sejenis maupun ke manusia. Terdapat begitu banyak kucing liar yang tidak berpemilik di sekitar kita saat ini. Hal ini disebabkan karena singkatnya siklus reproduksi dan banyaknya anak yang dihasilkan dalam satu proses kelahiran atau kebuntingan yang tidak begitu lama serta daerah jangkauan kucing liar yang cukup besar. Beberapa pecinta hewan yang merasa iba dengan kucing liar yang dilihatnya mungkin akan mengambil dan memeliharanya di rumah sehingga hewan tersebut akan mempunyai rumah baru dan kemungkinan kesejahteraannya lebih terjamin. Namun sebagian pecinta kucing juga mengalami masalah ketika kucing kesayangannya tersebut berjenis kelamin betina. Masalahnya adalah kucing betina tersebut mengalami kemungkinan untuk bunting dan beranak.  Masalah ini merupakan masalah umum yang dihadapi saat konsultasi online via whatsapp dengan para pecinta hewan khususnya kucing. 

Sterilisasi merupakan cara terbaik yang dapat digunakan apabila anda menemukan permasalahan yang mirip seperti di atas. Memelihara kucing mungkin adalah suatu hobi bagi sebagian orang namun hal itu juga membutuhkan biaya yang yang tidak dimiliki oleh setiap orang. Semakin banyak anak kucing yang dilahirkan maka akan semakin banyak biaya yang keluar mulai dari biaya makan, pengobatan sampai dengan biaya perawatan seperti kandang, tempat makan dll. Untuk menghadapi berbagai masalah tersebut maka solusinya adalah melakukan sterilisasi agar jumlah kucing tidak menjadi banyak. 

Apa itu Sterilisasi ?

Sterilisasi merupakan proses pengangkatan organ reproduksi pada hewan baik jantan maupun betina sehingga hewan tidak dapat menghasilkan anak dan hanya dapat dilakukan oleh dokter hewan. Pada kucing betina sterilisasi dilakukan dengan mengangkat ovarium dan uterus. Dalam dunia medis pengangkatan seperti itu disebut ovariohisterektomi (OH). Pada hewan jantan dapat dilakukan dengan mengangkat testisnya dan biasa dikenal dengan nama orchiectomi. Orchiectomi lebih dikenal dengan sebutan kebiri atau kastrasi oleh masyarakat umum. Namun disini kita hanya akan membahas tentang sterilisasi pada kucing betina saja. Sterilisasi pada kucing betina atau yang dimaksudkan disini adalah ovariohisterektomi dilakukan dengan pembedahan pada bagian abdomen atau perut untuk mengangkat atau memotong ovarium dan uterusnya oleh karena itu tindakan pembedahan atau operasi ini dilakukan dengan menggunakan obat bius sehingga kucing tidak merasakan rasa sakit selama pembedahan. Berbagai persiapan sebelum kucing dioperasi juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kelancaran operasi seperti puasa dan observasi kondisi kesehatan kucing. Rasa sakit setelah pembedahan akan diatasi dengan pemberian obat oleh dokter hewan karena itu sterilisasi aman untuk dilakukan pada kucing. Biasanya kucing akan aktif kembali 24-48 jam pasca pembedahan.

Apa Saja Manfaat dan Kapan Harus disterilisasi ? 

Sterilisasi yang dilakukan pada kucing betina seperti yang telah dijelaskan diatas sebenarnya memiliki banyak manfaat. tidak semata-mata agar kucing betina anda tidak mempunyai anak. namun dapat membuat kucing anda hidup lebih lama. Tidak hanya itu, pemilik kucing juga mendapatkan manfaat yang sangat baik setelah melakukan sterilisasi pada kucing. Untuk mengetahui berbagai manfaat tersebut secara lengkap dan kapan waktu yang tepat untuk di steril klik di sini.

Kucing sterilisasi, kucing steril, kucing sakit, kucing betina, elisabeth collar, collar, collar pada kucing, collar kucing, steril kucing, ovariohisterectomi pada kucing
Pemasangan Elisabeth Collar Setelah Operasi 

Bagaimana Penanganan Kucing Setelah Operasi ? 

Penanganan pasca operasi atau setelah dilakukan pengangkatan ovarium dan uterus merupakan tahapan yang penting karena sangat berpengaruh terhadap penyambungan kembali luka operasi. Obat yang diberikan oleh dokter hewan setelah operasi harus diberikan sesuai dengan anjuran. Kucing yang telah disterilisasi harus menggunakan elisabeth collar. Elisabeth collar merupakan sebuah alat berbentuk corong yang dipasangkan pada leher hewan (umumnya anjing dan kucing) seperti pada gambar diatas dengan tujuan untuk mencegah hewan menjilati bagian tubuh yang luka. Alat ini sangat penting digunakan setelah sterilisasi kucing. Pemasangan alat ini untuk mencegah kucing menggigit dan merusak jahitan pada bagian perutnya. Rusaknya jahitan dapat menyebabkan masuknya berbagai macam bakteri dan menyebabkan terjadinya infeksi dan luka operasi  tidak mudah sembuh. Lingkungan tempat tinggal kucing juga harus bersih untuk mencegah infeksi bakteri pada luka jahitan operasi dan yang paling penting adalah pemilik kucing harus mencegah aktivitas yang berlebihan dari kucing yang baru saja disteril. Tingginya aktivitas dapat menyebabkan luka jahitan operasi terlepas dan berakibat fatal terhadap kucing.




Posting Komentar untuk "Punya Kucing Betina Tetapi Tidak Mau Kucingnya Beranak ? Ini Caranya"