Rabies Pada Anjing dan Manusia Serta Penanganannya

Rabies Pada Anjing dan Manusia Serta Penanganannya, rabies , anjing rabies, penularan rabies, penularan rabies, vaksinasi rabies, anjing rabies


Rabies menjadi salah satu penyakit yang ditakuti oleh para pecinta hewan kesayangan seperti anjing dan kucing. Tidak hanya anjing dan kucing, virus rabies dapat menginfeksi hewan berdarah panas lainnya seperti kera, rubah dan bahkan juga manusia. Hewan yang terinfeksi virus rabies akan menimbulkan dampak yang menakutkan bagi para pemilik hewan maupun hewan itu sendiri.

Manusia yang digigit oleh anjing terinfeksi virus rabies bisa mengalami kematian apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Oleh karena itu sangatlah penting bagi pemilik hewan khususnya anjing dan kucing untuk memahami lebih dalam tentang apa itu rabies, tanda-tanda rabies pada anjing bagaimana perlakuan yang benar terhadap anjing yang menggigit manusia serta pertolongan pertama manusia yang digigit anjing.

Apa itu Rabies ? 
Rabies merupakan salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh salah satu jenis virus RNA. Dilihat dari strukturnya virus rabies memiliki amplop sehingga mudah dibunuh menggunakan desinfektan atau pun detergent biasa. 

Virus ini dapat bertahan dalam waktu yang lama pada suhu dingin dan beku namun tidak dapat bertahan lama pada suhu ruangan selama 24 jam. Virus ini dapat ditemukan pada air liur dan di otak anjing. Penyakit ini lebih sering terjadi pada anjing dibandingkan dengan hewan lainnya dan menyerang sistem saraf pusat.

Virus rabies dapat menyerang hewan berdarah panas seperti anjing, kucing, kera dan dapat menular ke manusia. Selain itu virus rabies juga bisa menginfeksi kelelawar, rubah dan rakun. Rabies pada anjing juga dikenal dengan penyakit anjing gila. Penyakit rabies masih menyebabkan banyak kematian pada manusia setiap tahunnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari salah satu organisasi kesehatan hewan di dunia hampir 60.000 orang meninggal setiap tahun karena penyakit ini. 
Penyakit rabies pada anjing tidak dapat diobati namun dapat dicegah.

Bagaimana Cara Penularan Rabies Pada Anjing ?
Virus rabies dapat menular dari satu anjing ke anjing lainnya melalui gigitan. Air liur anjing mengandung virus oleh karena itu ketika anjing terinfeksi rabies  menggigit anjing sehat maka luka yang ditimbulkan menjadi jalur masuknya virus rabies ke dalam tubuh anjing sehat melalui air liur. 

Anjing juga dapat terinfeksi rabies karena gigitan atau kontak antara luka terbuka dan air liur berbagai hewan liar yang bisa terinfeksi rabies seperti kelelawar, rubah, kera. Anjing yang terinfeksi virus rabies memiliki masa inkubasi atau tanda-tanda klinisnya dapat terlihat setelah 10-14 hari virus masuk ke dalam tubuh. Cara penularan yang sama juga terjadi pada kucing.

Bagaimana Cara Penularan Rabies Pada Manusia ?
Virus rabies dapat menular ke manusia melalui gigitan dan adanya luka terbuka atau pun goresan pada tubuh yang terkena air liur anjing terinfeksi. Selain anjing, manusia juga dapat tertular rabies dari berbagai hewan yang positif rabies seperti kera atau kucing 

Masa inkubasi pada manusia berkisar antara 2-3 minggu bahkan satu tahun atau dengan kata lain tanda klinis akibat gigitan anjing pada manusia dapat terlihat setelah 2-3 minggu atau bahkan sampai 1 tahun baru muncul. 

Setelah tergigit oleh anjing atau hewan lainnya virus yang ada dalam air liur anjing akan berpindah  melalui luka gigitan dan menuju ke otak melalui sistem saraf. Virus kemudian mengalami replikasi atau memperbanyak diri dan kemudian akan menuju kelenjar air liur melalui sistem saraf. 

Air liur anjing yang terinfeksi rabies sangat berbahaya karena mengandung virus setelah terinfeksi. Anjing yang sedang dalam masa inkubasi atau belum menunjukkan tanda klinis rabies juga bisa menularkan penyakit ini apabila air liur sudah mengandung virus dan mengalami kontak dengan luka atau mukosa mulut, hidung atau mata manusia.

Tanda Klinis Anjing yang Mengalami Rabies
Anjng yang mengalami rabies dapat menunjukkan tanda klinis setelah melewati masa inkubasinya yaitu sekitar 10 hingga 14 hari. Tanda klinis yang muncul pada anjing yang mengalami penyakit rabies juga tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Ada dua tipe tanda klinis anjing yang mengalami rabies yaitu tipe tenang dan juga ada tipe ganas. 

Pada tipe tenang anjing yang terinfeksi rabies akan bersembunyi ditempat gelap dan sejuk, air liur anjing akan keluar secara berlebihan dari mulutnya, susah menelan atau mengunyah dengan mulut yang terus terbuka dan kejang juga bisa terjadi namun sangat singkat serta kadang tidak terlihat.

Kelumpuhan juga terjadi pada anjing yang mengalami rabies dan berujung pada kematian. Anjing yang terinfeksi juga mengalami kesulitan bernafas serta lemah. Pada kondisi seperti ini pemilik anjing harus berhati-hati karena anjing bisa saja langsung menerkam dan mengigit saat didekati.

Pada tipe ganas, anjing menggigit apapun yang ada disekitarnya seperti batu atau kayu atau manusia yang akan mendekat. Ekor anjing yang mengalami tipe ganas akan masuk diantara kedua kakinya. Anjing akan mengalami kematian setelah mengalami kejang-kejang. 
Tidak ada pengobatan yang dapat dilakukan terhadap anjing yang terinfeksi rabies.

Tanda Klinis Rabies Pada Manusia
Manusia yang terinfeksi rabies akan mengalami ketakutan terhadap air, cahaya maupun udara (bisa dicek dengan mengibaskan udara pada daerah telinganya). Sama seperti pada anjing, manusia yang terinfeksi akan mengeluarkan air liur secara berlebihan yang disertai dengan membesarnya pupil mata, selalu bergerak (tidak tenang), kemudian mengalami kejang-kejang, lumpuh dan diikuti dengan kematian.

Apa yang Dilakukan Jika Manusia Digigit Anjing ? Bagaimana Pertolongan Pertama Saat Digigit Anjing ? 
Apabila anda tergigit anjing, baik anjing yang dipelihara sendiri maupun anjing liar hal pertama yang harus dilakukan adalah mencuci bagian tubuh yang tergigit menggunakan detergent dan air yang mengalir. Hal ini harus segera dilakukan setelah terjadi gigitan dan tidak boleh ditunda. 

Penggunaan detergent bertujuan untuk merusak amplop virus rabies. Pencucian dapat dilakukan selama 5 hingga 10 menit. Setelah itu segeralah menuju ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat seperti rumah sakit atau puskesmas agar segera ditangani oleh tenaga medis dan diberikan pertolongan lebih lanjut. 
orang tergigit anjing, manusia rabies, anjing menggigit dokter hewan, vaksinasi rabies pada manusia, Rabies Pada Anjing dan Manusia Serta Penanganannya
Dokter Hewan Menerima Vaksinasi Rabies
Setelah Tergigit Anjing

Banyak kasus kematian akibat rabies disebabkan karena orang yang tergigit tidak segera mencari pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat serta menganggap kasus gigitan anjing adalah hal biasa yang tidak perlu diperhatikan. 

Semakin cepat mencari pertolongan tenaga medis maka semakin besar juga kemungkinan untuk selamat dari virus ini.

Apa yang Dilakukan terhadap Anjing yang Menggigit Manusia ? 
Ketika terjadi kasus gigitan pada manusia, anjing yang mengigit harus ditangkap dan diserahkan serta dilaporkan kasus gigitannya ke Petugas Dinas Peternakan setempat. Petugas di dinas peternakan akan melakukan obsevasi terhadap anjing tersebut selama 14 hari. 

Apabila dalam waktu 14 hari anjing tersebut masih hidup maka akan dilakukan vaksinasi rabies dan dikembalikan kepada pemiliknya. Apabila anjing mati dalam waktu 14 hari maka akan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab kematiannya.

Cara Mencegah Rabies 
Penyakit rabies merupakan penyakit menular yang mengancam nyawa manusia dan hewan lainnya oleh karena itu pencegahan perlu dilakukan terhadap penyakit ini. Penyakit rabies tidak dapat diobati namun dapat dicegah. Cara pencegahan penyakit rabies antara lain : 
  • Melakukan vaksinasi rabies terhadap anjing, kucing atau kera serta tidak menolak program vaksinasi keliling yang dilakukan oleh Dinas Peternakan setempat. 
  • Vaksinasi rabies juga dapat dilakukan dengan membawa anjing, kucing atau kera ke klinik hewan setempat atau pos kesehatan hewan yang ada. Banyak Pemilik anjing yang menolak anjingnya divaksinasi oleh petugas dengan alasan anjingnya pasti mati setelah divaksinasi. Hal itu tidak benar dan dapat didiskusikan lebih baik lagi dengan dokter hewan atau petugas yang melakukan vaksinasi. Terkadang ada petugas non dokter hewan yang melakukan vaksinasi tetapi tidak dapat menjelaskan dengan baik tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan vaksinasi rabies sehingga masyarakat menolak program tersebut karena kurangnya pengetahuan.
  • Tidak membiarkan anjing, kucing atau hewan penular rabies berkeliaran tanpa pengawasan
  • Anjing bisa dirantai apabila rumah tidak berpagar sehingga tidak berkeliaran sembarangan
  • Melakukan sterilisasi (kebiri pada jantan atau ovariohisterektomi pada betina) untuk mencegah banyaknya anjing dan kucing liar
  • Manusia yang tergigit anjing melakukan pertolongan pertama seperti yang telah dijelaskan diatas

Posting Komentar untuk "Rabies Pada Anjing dan Manusia Serta Penanganannya"