Tanda-Tanda Wabah Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) Sapi
Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) terakhir terjadi pada pada tahun 1983 di daerah jawa. Pada saat itu pemberantasan dilakukan dengan vaksinasi masal. Indonesia kemudian mendeklarasikan status bebas penyakit mulut dan kuku pada tahun 1986 dan mendapatkan pengakuaan status bebas penyakit mulut dan kuku dari organisasi kesehatan hewan dunia yang disebut OIE (office international des epizooties) pada tahun 1990.
Setelah bertahan dengan status bebas penyakit mulut dan kuku dalam waktu yang cukup lama akhirnya pada tahun ini (2022) beberapa daerah diindonesia kembali dikabarkan mengalami wabah penyakit mulut dan kuku. Saat artikel ini dibuat (15/5/2022) Penyakit mulut dan kuku telah menyerang sapi di daerah jawa timur yaitu Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto. Pemerintah juga telah mengeluarkan surat keputusan yang menetapkan Kabupaten Aceh Tamiang sebagai daerah wabah penyakit mulut dan kuku.
Cepatnya sebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) mengharuskan para pemilik atau peternak sapi atau hewan berkuku belah lainnya waspada karena kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh penyakit ini sangat besar tetapi tidak semua pemilik atau peternak sapi mengetahui penyakit mulut dan kuku. Oleh karena itu artikel ini dibuat sebagai wujud sosialisasi atau edukasi kepada para peternak sapi maupun hewan berkuku belah lainnya seperti kambing, babi, dan domba maupun kerbau agar lebih paham terhadap wabah yang sedang terjadi saat ini.
Penyebab Penyakit Mulut dan Kuku
Penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kerugian ekonomi yang tinggi bagi para peternak sapi. Penyakit mulut dan kuku dapat menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, babi, kambing dan domba. Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebabkan kematian yang sangat tinggi pada hewan muda dibandingkan dengan hewan dewasa.
Penyakit mulut dan kuku disebabkan oleh virus RNA dari family Picornaviridae dan termasuk dalam genus Aphtovirus. Sampai saat ini telah ditemukan 7 serotipe penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kemudian setiap serotipe terdiri dari berbagai subtipe serta tidak adanya proteksi silang antara berbagai subtipe yang ada sehingga apabila ingin melakukan vaksinasi harus disesuaikan dengan tipe virus yang mewabah didaerah tersebut.
Penyakit mulut dan kuku menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, babi, domba dan kerbau
Virus penyakit mulut dan kuku dapat (PMK) bertahan dalam waktu yang sangat lama dilingkungan tergantung dari tingkat keasaman (pH), suhu dan kelembaban. Virus tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama pada pH kurang dari 6 dan lebih dari 9. Suhu yang dingin menyebabkan virus dapat bertahan lebih lama. Hewan yang telah sembuh dari penyakit mulut dan kuku akan menjadi karier atau pembawa penyakit karena virus ini tetap bertahan pada tubuh hewan yang telah terinfeksi dan sembuh selama beberapa bulan.
Cara Penularan Penyakit Mulut dan Kuku
Penyakit mulut dan kuku (PMK) dapat menular secara kontak langsung dengan hewan penderita maupun secara tidak langsung. Penularan secara langsung dengan hewan penderita misalnya sapi sakit ke sapi sehat biasanya terjadi melalui :
- Cairan vesikel (benjolan berisi cairan) atau luka yang ada di mulut dan kaki sapi
- Air liur sapi
- Air susu
- Air kencing (urin)
- Feses sapi
- Manusia yang mengalami kontak dengan virus penyakit mulut dan kuku. Contohnya adalah para pekerja di peternakan sapi, pemerah susu sapi atau pemilik sapi maupun orang yang berkunjung ke peternakan namun sebelumnya sudah mengalamai kontak dengan sapi terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
- Peralatan yang digunakan misalnya sepatu, baju, sekop, alat potong rumput, tempat makan dan minum, penggunaan peralatan medis yang tidak steril misalnya 1 jarum untuk beberapa sapi dan peralatan lainnya yang terkontaminasi.
- Alat transportasi misalnya mobil atau kapal pengangkut.
- Penyebaran melalui angin (udara) - bisa terjadi dalam rentangan jarak 10 km.
- Kandang yang terkontaminasi
Penyakit mulut dan kuku yang terjadi pada hewan berkuku belah tidak menular ke manusia
- Vesikel - Vesikel merupakan benjolan-benjolan kecil yang berisi cairan. Sapi yang mengalami penyakit mulut dan kuku akan menampakan vesikel pada mulutnya tepatnya pada lidah, gusi, bantalan gigi, langit-langit dan kuku kaki. Vesikel kemudian pecah dan terlihat seperti luka / ulser
- Air liur berlebihan
- Demam
- Penurunan nafsu makan dan berat badan
- Mastitis (peradangan pada ambing)
- Produksi air susu menurun (khususnya sapi perah)
- Keluarnya cairan / leleran dari hidung
- Pincang dan enggan untuk berpindah
- Pengelupasan kuku
- Kematian pada hewan muda
- Abortus (keguguran)
Tanda klinis yang khas dari penyakit ini adalah kelainan atau abnormalitas pada daerah mulut dan kuku
Posting Komentar untuk "Tanda-Tanda Wabah Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) Sapi"
Posting Komentar